Ringkasan:
-
Pada perdagangan Rabu (23/12/2020), USD mempertahankan kenaikan terhadap mata uang utama.
- Shinichiro Kadota, ahli strategi mata uang senior di Barclays Capital Tokyo, menyatakan bahwa kekhawatiran terkait Covid-19 dan Brexit memicu kenaikan dolar AS.
- Euro menahan penurunan 0.7% untuk diperdagangkan pada $1.2166, berpotensi turun hingga $1.2100-an.
Dolar AS mempertahankan kenaikan terhadap mata uang utama akibat kehatian-hatian terhadap varian Covid-19 yang menyebar cepat di Inggris, memicu permintaan untuk aset teraman.
Pound jatuh selama tiga hari berturut-turut akibat tenggat waktu kesepakatan perdagangan dengan Brussel sebelum Inggris menyelesaikan keluarnya dari Uni Eropa pada akhir tahun ini.
Indeks dolar naik 0.1% menjadi 90.561, memperpanjang kenaikan untuk pekan ini 0.7%. Sterling naik 0.1% menjadi $1.3384, berusaha mengkhiri penurunan tiga hari.
Shinichiro Kadota, ahli strategi mata uang senior di Barclays Capital di Tokyo, menyatakan bahwa kekhawatiran terkait Covid-19 dan Brexit tak memicu sentimen positif. Karena dolar telah melemah, maka melihat retracement lebih tinggi dari pelancong, namun perkiraan waktu dekat dolar tetap lemah.
Pasar diposisikan untuk pemulihan pandemi, mengingat pertumbuhan global melemahkan permintaan untuk dolar dan mata uang safe-haven lainnya.
Kongres AS meloloskan paket bantuan Covid-19 senilai $892M dalam semalam, serta terdapat momen peluncuran vaksin.
Perkembangan tersebut ditutupi oleh ancaman Presiden Donald Trump untuk tidak menyetujui RUU stimulus, karena peningkatan jumlah dalam pemeriksaan stimulus, namun hanya berdampak kecil di pasar.
Reaksi yang diredam sejauh ini menunjukkan pasar valuta asing mengharapkan RUU disahkan dalam beberapa bentuk.
Varian Covid-19 baru telah memperkenalkan risiko baru pada skenario positif.
Euro meredam penurunan 0.7% pada Selasa untuk diperdagangkan pada $1.2166. Dolar sedikit berubah pada 103.63 yen, safe-haven lainnya.
Sedikit hari tersisa sebelum Inggris meninggalkan orbit perdagangan UE, pound pun telah terombing-ambing akibat tanda kemajuan yang nihil dalam negosiasi, walaupun dilaporkan akan disepakati hari ini.
Kepala negosiator Uni Eropa mengatakan bahwa blok tersebut membuat dorongan terakhir untuk mencapai kesepakatan perdagangan, meski masih ada perpecahan dalam hak penangkapan ikan.
Pasar akan menunggu hasil akhir pembicaraan Brezit dan berita lainnya, walau sterling tetap tak akan stabil.
Sumber: www.foreximf.com