Ringkasan:
-
Pada perdagangan Senin (26/10/2020), USD menguat akibat lonjakan kasus Covid-19 di Eropa dan AS.
- Ray Attrill, kepala strategi FX di National Australia Bank, menyebutkan bahwa pengujian yang lebih ketat sudah cukup menekan pasar saham
- Euro tergelincir 0.1% menjadi $1.1848, berpotensi turun hingga $1.1820-an.
USD terpantau naik pada perdagangan Senin waktu Asia, akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa dan AS. Serta kurangnya kemajuan paket stimulus AS yang membuat para pelaku pasar berhati-hati, meskipun harapan untuk kesepakatan perdagangan Brexit tetap ada.
The greenback diperdagangkan antara stail dan sedikit lebih kuat di awal sesi Asia terhadap mata uang utama lainnya. Sedikit melayang di sekitar kisaran yang dipegang selama berbulan-bulan.
Terhadap dolar Australia yang sensitif terhadap risiko dan dolar Selandia Baru, naik sekitar 0.1%, Sterling naik sedikit menjadi $1.3046.
Amerika Serikat telah mencatatkan jumlah kasus Covid-19 baru tertinggi selama dua hari berturut-turut, sementara Italia telah memerintahkan restoran dan bar tutup pada pukul 6 sore. Mengantisipasi gelombang baru infeksi melanda Eropa.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengatakan pada hari Minggu mengharapkan tanggapan Gedung Putih pada hari Senin mengenai rencana pengeluaran stimulus terbaru.
Ray Attrill, kepala strategi FX di National Australia Bank, menyatakan bahwa kombinasi surutnya harapan kesepakatan fiskal pra-pemilihan dan berita Covid-19 serta kemungkinan lockdown akan menekan pasar saham.
Ia mengatakan penurunan di S&P 500 futures telah meluas ke pasar mata uang, yang man pelaku pasar dalam suasana hati-hati menjelang pemilihan AS pada 3 November.
Mata uang safe-haven yen Jepang naik tipis menjadi 104.72 per dolar, sementara itu euro tergelincir 0.1% menjadi $1.1848.
Analis memperkirakan kemenangan Joe Biden pekan depan, terutama jika Demokrat memenangkan kendali Senat, kemungkinan akan menandai paket Stimulus AS yang besar dan melemahkan dolar karena pengeluaran meningkatkan sentimen pasar.
Attrill menambahkan tidak ada yang menunjukkan bahwa kesenjangan jajak pendapat Biden menyempit, namun tidak mengharapkan nada risiko menjadi lebih sedikit mendekati Selasa depan. Ia memprediksi pada pertengahan minggu depan akan mendapatkan kemenangan Biden yang bersih, dengan reaksi jangka pendek sangat berisiko positif dan dolar AS negatif.
Di sisi lain, harapan terobosan dalam kebuntuan kesepakatan perdagangan antara Inggris dan Eropa menahan pound stabil di atas $1.30. Selama akhir pekan, menteri Pulau Utara Inggris mengungkapkan ada peluang baik terhadap kesepakatan perdagangan.
Pada Senin ini, para investor akan mengikuti survei sentimen Jerman, menyusul angka Indeks Manajer Pembelian yang kuat pekan lalu, dan data perumahan AS yang dirilis pada hari yang sama.
Sumber: www.foreximf.com