Apakah Anda ingin menggunakan Halaman Cepat Hemat Data?

Tekan tombol hijau untuk pindah ke halaman cepat hemat data

Performa Euro Terkoreksi Setelah Menembus $1.20
Rabu, 02 Sep 2020

Performa Euro Terkoreksi Setelah Menembus $1.20

Ringkasan:
  • Setelah menembus angka $1.20 sejak tahun 2018, euro tertekan karena profit taking pelaku pasar
  • Sejak pekan lalu ketika Fed mengumumkan mentolerir periode inflasi yang lebih tinggi
  • Pembalikan kemarin belum mengubah arah tren lebih luas dari euro atau dolar

Setelah menembus angka $1.20 untuk pertama kali sejak Mei 2018, euro kembali merosot pada Selasa (01/09/2020) sore akibat aksi investor yang mengambil aksi profit taking (ambil untung), mendorong dolar naik ke level terendah 28-bulan.

Dolar jatuh sejak pekan lalu ketika Federal Reserve mengumumkan toleransi terhadap periode inflasi yang lebih tinggi dan lebih fokus pada pekerjaan di masa mendatang.

Pergeseran kebijakan telah mendorong pedagang menjual dolar, bertaruh suku bunga AS tetap rendah lebih lama. Penerima manfaat utama dari aksi jual tersebut adalah euro, yang pada Selasa pagi naik menjadi $1.2011.

Setelah menembus level tersebut, euro kembali turun 0.26% hari itu juga di $1.1905. Penurunan ini disebabkan aksi ambil untung serta resistensi teknis berkelanjutan ke level $1.20.

Pembalikan pada Selasa sore tidak mengubah arah lebih luas dari indeks euro ataupun dolar. Gubernur Fed, Lael Brainard, dalam pidatonya Selasa kemarin mengatakan bahwa bank sentral perlu mengeluarkan lebih banyak stimulus untuk memenuhi janji baru Fed terkait pertumbuhan pekerjaan yang lebih kuat dan inflasi yang lebih tinggi.

Imbal hasil obligasi AS turun setelah pidato tersebut karena stimulus tambahan kemungkinan melibatkan pembelian obligasi yang lebih agresif. Dolar biasanya jatuh dengan suku bunga karena imbal hasil yang lebih rendah pada aset AS yang menghalangi investasi asing.

Indeks dolar USD terakhir yaitu 0.19% lebih tinggi pada 92.362, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak April 2018. Dolar masih turun sekitar 0.55% sejak pidato Ketua Fed, Jerome Powell, pada 27 Agustus kemarin.



Sumber: www.foreximf.com