Berita positif terkait vaksin Covid-19 yang diluncurkan sert...
Selasa, 15 Sep 2020
Analisa Forex Minggu Ketiga September (14 – 18 September 2020)
Ringkasan:
Zona euro dan Jepang melaporkan kontraksi signifikan pada PDB di Q2, mencerminkan dampak buruk Covid-19. Dolar AS yang telah merosot dalam beberapa pekan terakhir justru mencatatkan kenaikan.
PDB zona euro untuk kuartal kedua direvisi menjadi -11.8%, naik dari pembacaan sebelumnya -12.1%. ECB mempertahankan tingkat suku bunga pada kebijakan terakhirnya dan terdengar optimis tentang ekonomi.
Dalam konferensi pers lanjutan, Presiden ECB, Christine Lagarde, menyatakan bahwa tidak khawatir jika nilai euro yang tinggi. Ekonomi Jepang mengalami kontraksi -7.9% di Q2, naik dari -7.8%. Hal tersebut menandai kontraksi ketiga berturut-turut, karena tengah berjuang dengan resesi. Pada perilisan kebijakan BoJ pekan ini, pasar mengharapkan tidak ada perubahan kebijakan.
Di Inggris, ketegangan Brexit kembali meluap dan poundsterling dipaksa turun lebih dari 3 persen pekan lalu. Pemerintah Inggris telah menerbitkan RUU yang memungkinkan Inggris untuk menolak bagian dari perjanjian penarikan yang ditandatangani dengan Uni Eropa pada bulan Januari lalu.
UE merasa kesal dan menuntut agar RUU tersebut ditarik. Para ekonom memperkirakan BoE akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada hari Kamis ini karena bank dalam mode ‘wait and see’.
Di AS, klaim pengangguran tercatat lebih buruk dari yang diharapkan. Indikatornya, hampir tidak berubah di 884 ribu, lebih tinggi dari perkiraan 838 ribu. Inflasi pun tetap lemah, karena inflasi konsumen melambat di bulan Agustus. CPI inti dan utama turun dari 0.6% menjadi 0.4%.
Namun kedua rilis tersebut melampaui perkiraan mereka. Terlebih bertambahnya penularan dan kematian akibat Covid-19 di AS terus berkontribusi pada keputusan ‘tanpa perubahan’ oleh Federal Reserve pada pekan ini.
Bank sentral terkuat di dunia ini diperkirakan akan masih mengumumkan kebijakan dovish jangka panjang yang memprioritaskan lapangan kerja dengan mengorbankan inflasi yang tinggi.
Berikut Data Fundamental yang dirilis pekan ini:
Tinjauan teknikal
- Sepekan mendatang akan menampilkan keputusan suku bunga tiga bank sentral (The Fed, BoJ, dan BoE).
- Perkiraan analis, ketiga bank sentral tersebut masih belum mengubah kebijakan saat ini.
- Dari sisi teknikal, emas terus bergerak bullish dan terbuka peluang kembali rebound menuju kisaran $1993.77-an.
Zona euro dan Jepang melaporkan kontraksi signifikan pada PDB di Q2, mencerminkan dampak buruk Covid-19. Dolar AS yang telah merosot dalam beberapa pekan terakhir justru mencatatkan kenaikan.
PDB zona euro untuk kuartal kedua direvisi menjadi -11.8%, naik dari pembacaan sebelumnya -12.1%. ECB mempertahankan tingkat suku bunga pada kebijakan terakhirnya dan terdengar optimis tentang ekonomi.
Dalam konferensi pers lanjutan, Presiden ECB, Christine Lagarde, menyatakan bahwa tidak khawatir jika nilai euro yang tinggi. Ekonomi Jepang mengalami kontraksi -7.9% di Q2, naik dari -7.8%. Hal tersebut menandai kontraksi ketiga berturut-turut, karena tengah berjuang dengan resesi. Pada perilisan kebijakan BoJ pekan ini, pasar mengharapkan tidak ada perubahan kebijakan.
Di Inggris, ketegangan Brexit kembali meluap dan poundsterling dipaksa turun lebih dari 3 persen pekan lalu. Pemerintah Inggris telah menerbitkan RUU yang memungkinkan Inggris untuk menolak bagian dari perjanjian penarikan yang ditandatangani dengan Uni Eropa pada bulan Januari lalu.
UE merasa kesal dan menuntut agar RUU tersebut ditarik. Para ekonom memperkirakan BoE akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada hari Kamis ini karena bank dalam mode ‘wait and see’.
Di AS, klaim pengangguran tercatat lebih buruk dari yang diharapkan. Indikatornya, hampir tidak berubah di 884 ribu, lebih tinggi dari perkiraan 838 ribu. Inflasi pun tetap lemah, karena inflasi konsumen melambat di bulan Agustus. CPI inti dan utama turun dari 0.6% menjadi 0.4%.
Namun kedua rilis tersebut melampaui perkiraan mereka. Terlebih bertambahnya penularan dan kematian akibat Covid-19 di AS terus berkontribusi pada keputusan ‘tanpa perubahan’ oleh Federal Reserve pada pekan ini.
Bank sentral terkuat di dunia ini diperkirakan akan masih mengumumkan kebijakan dovish jangka panjang yang memprioritaskan lapangan kerja dengan mengorbankan inflasi yang tinggi.
Berikut Data Fundamental yang dirilis pekan ini:
- Rapat Kebijakan Moneter Reserve Bank of Australia: Selasa, 09:30 WIB. Rapat ini akan memberikan rincian pertemuan kebijakan RBA awal bulan ini. Pada pertemuan tersebut, RBA akan mempertahankan suku bunga di 0.25%, dan nada yang cenderung dovish, mencatat bahwa pemulihan ekonomi diperkirakan ‘tidak merata dan bergelombang’.
- Laporan Ketenagakerjaan Inggris: Selasa, 13:00 WIB. Pengangguran melonjak 99.4 ribu di bulan Juli, setelah turun 28.1 ribu sebelumnya. Pertumbuhan upah turun 1.2% di bulan Juni dan diharapkan akan turun 1.3% di bulan Juli. Tingkat pengangguran yang dipatok 3.9% selama empat bulan berturut-turut diproyeksikan naik menjadi 4.1%.
- Inflasi Inggris: Rabu, 13:00 WIB. CPI dipercepat menjadi 1.0% di bulan Juli, naik dari 0.6% sebelumnya. Investor bersiap untuk pelemahan 0.1% di bulan Agustus.
- Penjualan Ritel AS: Rabu, 19:30 WIB. Penjualan ritel menunjukkan kenaikan 1.2% di bulan Juli. Sementara untuk bulan Agustus diproyeksikan kenaikan 1.1%.
- Keputusan suku bunga Federal Reserve AS: Kamis, 01:00 WIB + press conference, 01.30 WIB. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol, yang telah dipatok sejak Maret. Investor akan tertarik dengan pandangan Fed tentang pemulihan ekonomi, tindakan hawkish dapat meningkatkan dolar AS.
- Keputusan Suku Bunga Bank of Japan: Kamis, tentatif. BoJ diperkirakan tidaka akan mengubah sikap moneter akomodatifnya. Nada dovish pada pernyataan suku bunga dapat merusak sentiment terhadap USD/JPY.
- Laporan Ketenagakerjaan Australia: Kamis, 08:30 WIB. Australia menciptakan 114.7 ribu pekerjaan di Juli, melebihi perkiraan 30.0 ribu. Namun analis bersiap untuk kehilangan 40 ribu pekerjaan dalam laporan Agustus. Tingkat pengangguran telah bergerak lebih tinggi selama lima bulan berturut-turut, naik dari 7.4% menjadi 7.5% di bulan Juli. Kenaikan pengangguran diperkirakan terus berlanjut hingga 7.7% di bulan Agustus.
- CPI Final Zona Euro: Kamis, 16:00 WIB. Inflasi turun 0.2% pada Agustus karena deflasi tetap menjadi perhatikan pembuat kebijakan ECB. CPI inti lebih kuat dengan pembacaan 0.4%. Pembacaan kali ini kemungkinan tetap sama dengan bulan sebelumnya.
- Keputusan Suku Bunga Bank of England: Kamis, 18:00 WIB. BoE memangkas suku bunga menjadi 0.10% pada bulan Maret, sebagai upaya menstabilkan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Pembuat kebijakan diharapkan mempertahankan suku bunga setelah QE 745 milyar pound pada pertemuan mendatang.
Tinjauan teknikal
EUR/USD
Preferensi: bias bearish
Area acuan 1: 1.19120 – 1.18511 (cari konfirmasi sinyal bearish)
Target: 1.18134 – 1.17525
Area acuan 2: 1.19120 (menunggu penembusan valid)
Target: 1.19497 – 1.20106
Area acuan 1: 1.19120 – 1.18511 (cari konfirmasi sinyal bearish)
Target: 1.18134 – 1.17525
Area acuan 2: 1.19120 (menunggu penembusan valid)
Target: 1.19497 – 1.20106
USD/CAD
Preferensi : bias bullish
Area acuan 1: 1.31262 – 1.31770 (cari konfirmasi sinyal bullish)
Target: 1.32084 – 1.32591
Area acuan 2: 1.31262 (menunggu penembusan valid)
Target: 1.30948 – 1.30441
Area acuan 1: 1.31262 – 1.31770 (cari konfirmasi sinyal bullish)
Target: 1.32084 – 1.32591
Area acuan 2: 1.31262 (menunggu penembusan valid)
Target: 1.30948 – 1.30441
Emas
Preferensi: bias bullish
Area acuan 1: 1968.70 (menunggu penembusan valid)
Target: 1993.77 – 2024.80
Area acuan 2: 1943.62 – 1968.70 (cari konfirmasi sinyal bearish)
Target: 1912.60 – 1862.45
Area acuan 1: 1968.70 (menunggu penembusan valid)
Target: 1993.77 – 2024.80
Area acuan 2: 1943.62 – 1968.70 (cari konfirmasi sinyal bearish)
Target: 1912.60 – 1862.45
Oil/CLSK
Preferensi: bias bearish
Area acuan 1: 37.47 – 38.31 (cari konfirmasi sinyal bearish)
Target: 36.12 – 33.93
Area acuan 2: 39.66 – 40.50 (menunggu penembusan valid)
Target: 39.66 – 40.50
Area acuan 1: 37.47 – 38.31 (cari konfirmasi sinyal bearish)
Target: 36.12 – 33.93
Area acuan 2: 39.66 – 40.50 (menunggu penembusan valid)
Target: 39.66 – 40.50