Apakah Anda ingin menggunakan Halaman Cepat Hemat Data?

Tekan tombol hijau untuk pindah ke halaman cepat hemat data

USD Menguat, Stimulus AS Kemungkinan Gagal
Senin, 12 Okt 2020

USD Menguat, Stimulus AS Kemungkinan Gagal

Ringkasan:
  • USD menguat pada sesi perdagangan Senin (12/10/2020) pagi, waktu Asia, dengan kegagalan negosiasi atas langkah-langkah stimulus terbaru di AS.
  • Kepala Riset Asia, ANZ Khoon Goh mengungkapkan bahwa pihak berwenang tidak menghalangi kekuatan yuan, namun merupakan tanda ingin memperlambat laju apresiasi.
  • Pasangan GBP/USD melemah tipis 0.10% menjadi 1.3033, berpotensi turun hingga $1.3000-an.

USD naik di Senin pagi, pada perdagangan Asia, dengan kegagalan negosiasi atas langkah-langkah stimulus terbaru di AS, dan yuan mengalami penurunan setelah bank sentral China mengumumkan langkah-langkah untuk menahan penguatan mata uang.

Indeks USD yang melacak the greenback terhadap mata uang utama lainnya, naik tipis 0.10% menjadi 93.108. The greenback rebound dari penurunan pada hari Jumat, terbesar dalam enam minggu karena investor berharap Kongres mencapai konsensus tentang langkah-langkah stimulus.

Harapan investor meningkat setelah Presiden Donald Trump mengusulkan paket $1.8 T pada hari Jumat kemarin, selama pembicaraan dengan Ketua DPR Nancy Pelosi, mendekati $2.2 T dari proposal partai Demokrat.

Investor semakin bertaruh pada kemungkinan Trump kalah dari saingan Demokrat Joe Biden dalam pemilu mendatang. Biden menawarkan paket dengan label harga yang lebih besar sebagai presiden. Walaupun beberapa investor tetap tidak yakin.

Direktur Forex Societe Generale, Kyosuke Suzuki, mengungkapkan pada Reuters bahwa secara keseluruhan tidak banyak yang berubah.

Pasangan USD/JYP naik tipis 0.01% menjadi 105.60. Pasangan USD/CNY naik 0.50% menjadi 6.7199, setelah yuan menyentuh level tertinggi 17-bulan pada hari Jumat. Yuan telah menguat lebih dari 6% terhadap USD sejak Mei.

Mata uang Tiongkok tersebut tertahan setelah keputusan Bank Rakyat Tiongkok untuk menurunkan rasio persyaratan untuk lembaga keuangan saat melakukan perdagangan valuta asing ke depan.

Kepala Riset Asia ANZ Khoon Goh dalam sebuah catatan menyatakan bahwa pihak berwenang tidak menghalangi kekuatan yuan, namun langkah tersebut dilihat sebagai tanda memperlambat laju apresiasi.

Pasangan AUD/USD turun tipis 0.12% menjadi 0.7230 dan pasangan NZD/USD turun tipis 0.02% menjadi 0.6663. Mata uang berisiko Antipodean mengalami penurunan karena pembicaraan stimulus terhenti.

Pasangan GBP/USD turun tipis 0.10% menjadi 1.3033 menjelang pertemuan Dewan Eropa mendatang pada 15-16 Oktober, di mana kesepakatan Brexit dengan Inggris ada dalam agenda. Pound mencapai level tertinggi satu bulan pada hari Jumat karena investor sangat optimis tentang Inggris dan Uni Eropa yang mencapai kesepakatan dengan tenggat waktu yang diberlakukan sendiri oleh Perdana Menteri Bori Johnson pada 15 Oktober mendatang.



Sumber: www.foreximf.com