Kekhawatiran meningkatnya kasus Covid-19 membayangi optimisme pemulihan ekonomi. Hal ini menyebabkan EUR dan USD sempat tertekan pada hari Kamis dan turun ke posisi terendah selama 2 minggu terakhir, di bawah angka 1,1200. Selain itu, ketegangan geopolitik yang terjadi di Asia semakin mempengaruhi pada sentimen risiko global. Hal ini akan terus mendorong arus safe haven dan menguntungkan greenback.
Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS, selama sepekan terakhir ada 1.508 juta orang Amerika telah melamar tunjangan terkait pengangguran. Sementara itu, Philly Fed Manufacturing Index mencatat hasil positif pertama sejak Februari dan melonjak menjadi 27,5 untuk Juni karena terhadap perkiraan konsensus menunjuk ke rebound ke -23 dari -43,1 sebelumnya.
Kenaikan moderat di pasar saham Asia membantu USD dan EUR untuk tetap stabil di atas level 1,1200 melalui bagian awal aksi perdagangan pada Jumat. Ke depannya, para pelaku pasar menantikan KTT ekonomi utama Uni Eropa, di mana para pemimpin dari 27 negara anggota akan mencoba mempersempit perbedaan mereka atas rencana pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Fakta bahwa pasar telah memperhitungkan dalam suatu kesepakatan, berita utama yang masuk mungkin gagal memberikan dorongan baru untuk mata uang bersama.
Pada sesi AS, komentar Ketua Fed Jerome Powell selama diskusi panel mungkin mempengaruhi dinamika harga USD dan menghasilkan beberapa peluang perdagangan yang berarti. Sementara itu, sentimen risiko pasar yang lebih luas akan terus berperan penting dalam mendorong momentum EUR dan USD pada hari perdagangan terakhir dalam seminggu.
Sumber: foreximf.com