4. Identifikasi Level-Level Penting
Level Fibonacci yang paling signifikan adalah 38.2%, 50%, dan 61.8%. Level ini sering dianggap sebagai area retracement penting di mana harga kemungkinan besar akan berhenti atau berbalik arah. Trader biasanya menggunakan level ini untuk menentukan peluang entry, dengan mempertimbangkan apakah harga akan memantul dari level tersebut atau menembusnya.
5. Cari Konfirmasi Tambahan
Sebelum membuka posisi, pastikan untuk mencari konfirmasi tambahan dari indikator teknikal lainnya atau pola candlestick. Misalnya, jika harga mendekati level 61.8% dan muncul pola candlestick bullish seperti hammer, ini dapat memberikan sinyal yang lebih kuat bahwa harga akan berbalik naik. Indikator seperti RSI (Relative Strength Index) juga dapat digunakan untuk memastikan apakah pasar dalam kondisi overbought atau oversold.
6. Rencanakan Entry dan Exit- Entry: Lakukan pembelian (buy) di dekat level support Fibonacci yang signifikan dalam tren naik, atau lakukan penjualan (sell) di dekat level resistance Fibonacci dalam tren turun.
-
Stop Loss: Tempatkan stop loss di luar level Fibonacci berikutnya untuk melindungi modal jika analisis Anda salah. Misalnya, jika Anda masuk pada level 50%, stop loss dapat ditempatkan di bawah level 61.8%.
-
Take Profit: Gunakan level Fibonacci berikutnya sebagai target keuntungan. Sebagai contoh, jika Anda masuk pada level 50%, target profit dapat ditempatkan di level 23.6% atau swing high.
7. Pantau Pergerakan Harga secara Berkala
Setelah posisi terbuka, pantau pergerakan harga dengan cermat untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar. Jika harga mendekati target profit atau menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah yang tidak sesuai dengan analisis, pertimbangkan untuk menyesuaikan strategi Anda.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Fibonacci retracement dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk membantu Anda membuat keputusan trading yang lebih baik dalam pasar emas. Kunci suksesnya adalah memahami bagaimana level-level Fibonacci bekerja dalam kondisi pasar yang dinamis dan selalu menggabungkannya dengan analisis tambahan serta manajemen risiko yang disiplin.