Ringkasan:
-
Meningkatnya prospek kemenangan Joe Biden pada pemilihan presiden AS, memicu lonjakan harga emas ke puncak satu setengah bulan.
- Harapan stimulus lebih besar dan menekan dolar.
- Federal Reserve menahan suku bunga pinjaman jangka pendek mendekati nol dalam keputusan Kamis, mencirikan ekonomi tumbuh walau tak seperti sebelum pandemi Covid-19.
- Emas berpotensi kembali mengarah ke level di atas 1950 per troy ounce.
Emas meroket ke puncak satu setengah bulan pada hari Kamis (05/11/2020), akibat prospek kemenangan Joe Biden pada pemilihan presiden AS yang meningkat. Turut mendorong stimulus lebih besar dan menekan dolar.
Spot emas melonjak 2.3% menjadi $1947.16 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 21 September di $1952.41. Emas berjangka AS naik 2.9% menjadi $1951.80.
Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS, menyatakan bahwa jelasnya kemungkinan presiden dari Demokrat tahun depan memastikan stimulus yang lebih besar dan membebani dolar.
Biden diperkirakan akan memberlakukan langkah-langkah stimulus yang lebih besar daripada Presiden Donal Trump, meski investor tetap waspada bahwa Kongres terpecah, dapat menghalangi kebijakan fiskal Biden.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, yang dipengaruhi stimulus besar.
Federal Reserve menahan suku bunga pinjaman jangka pendek, mendekati nol dalam keputusan hari Kamis yang mencirikan ekonomi tumbuh, walau tak seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Sumber: www.foreximf.com