Saat menggunakan software trading MetaTrader 4 (MT 4), akan ...
Rabu, 24 Feb 2021
Mengenal Indikator Stochastic Oscillator dalam Trading
Indikator populer untuk kalangan trader ini mudah dimengerti dan digunakan. Indikator Stochastic mampu memberikan informasi terkait momentum dan kekuatan trend dalam trading forex.
Walaupun tak menawarkan akurasi hingga 100%, indikator Stochastic dapat dikombinasikan dengan indikator lain ataupun manajemen modal untuk mendapatkan hasil yang baik.
Walaupun tak menawarkan akurasi hingga 100%, indikator Stochastic dapat dikombinasikan dengan indikator lain ataupun manajemen modal untuk mendapatkan hasil yang baik.
Cara kerja dan penggunaan Stochastic Oscillator
Fungsi utama indikator Stochastic adalah untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) pada trading. Melalui level batas atas dan batas bawah sinyal dari indikator Stochastic Oscillator, digunakan untuk melakukan buy saat di level bawah dan sel saat di level atas.
Pada indikator ini, terdapat dua garis dalam osilator yang disebut sebagai %K dengan warna biru dan garis %D untuk warna merah.
Jika Stochastic berada dalam level yang tinggi, mengindikasikan harga yang mendekati rentang puncak selama beberapa periode waktu tertentu. Sementara itu, level Stochastic yang rendah mengindikasikan momentum penurunan yang kuat.
Jika Stochastic berada dalam level yang tinggi, mengindikasikan harga yang mendekati rentang puncak selama beberapa periode waktu tertentu. Sementara itu, level Stochastic yang rendah mengindikasikan momentum penurunan yang kuat.
Area overbought dan oversold
Kesalahan interpretasi terhadap istilah overbought dan oversold adalah salah satu kesalahan dan masalah terbesar dalam trading.
Indikator Stochastic tak menunjukkan harga oversold dan overbought, namun menunjukkan momentum.
Tak seperti Fibonacci yang hanya bekerja pada posisi downtrend atau uptrend, Stochastic juga dapat bekerja dengan baik dalam keadaan sideway.
Oleh sebab itu diperlukan ketelitian lebih untuk menerjemahkan sinyal buy maupun sell dari Stochastic saat pasar trending. Kemudian menggunakannya sebagai referensi dengan syarat sinyal yang muncul harus searah dengan trend yang berlangsung.
Saat downtrend, trader dapat mencari sinyal sell. Sementara itu, pada uptrend trader bisa mencari sinyal buy.
Indikator Stochastic tak menunjukkan harga oversold dan overbought, namun menunjukkan momentum.
Tak seperti Fibonacci yang hanya bekerja pada posisi downtrend atau uptrend, Stochastic juga dapat bekerja dengan baik dalam keadaan sideway.
Oleh sebab itu diperlukan ketelitian lebih untuk menerjemahkan sinyal buy maupun sell dari Stochastic saat pasar trending. Kemudian menggunakannya sebagai referensi dengan syarat sinyal yang muncul harus searah dengan trend yang berlangsung.
Saat downtrend, trader dapat mencari sinyal sell. Sementara itu, pada uptrend trader bisa mencari sinyal buy.