Ringkasan:

• Emas naik seiring meningkatnya kasus Covid-19 secara global, memicu kekhawatiran terhadap dampak ekonomi.
• Sikap skeptis terhadap jangkauan vaksin Covid-19 yang potensial meningkatkan harga safe-haven logam.
• USD yang cenderung lemah juga mendukung harga emas batangan.

Emas naik akibat meningkatnya infeksi Covid-19 secara global, memicu kekhawatiran terhadap kerugian ekonomi dari pandemi. Sementara itu, sikap skeptis terhadap jangkauan potensi vaksin Covid-19 juga memicu kenaikan logam safe-haven.

Spot emas naik 0.5% menjadi $1.884.76 per ounce. Namun emas batangan masih terdampak kerugian mingguan terburuk sejak akhir September. Sejauh ini turun 3.4%, terutama akibat euforia awal atas vaksin Pfizer di awal pekan. Emas berjangka AS ditutup naik 0.7% menjadi $1.886.20.

Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, menyatakan bahwa kasus Covid-19 di AS dan ketidakpastian seputar hal tersebut serta potensi kerusakan ekonomi lagi dalam beberapa bulan mendatang mendukung kenaikan pasar emas.

Pfizer dan BioNTech SE sebelumnya menyatakan vaksin Covid-19 berhasil lebih dari 90% efektif berdasarkan hasil uji coba awal. Kegembiraan terhadap berita vaksin tersebut sedikit pudar karena vaksin tak akan tersedia untuk masyarakat bahan hingga akhir musim dingin ini.

Pelemahan USD juga berperan terhadap harga emas batangan. Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menyatakan bahwa ketakutan gelombang kedua dengan lockdown serta pembatasan dan pasar harus bekerja melalui stimulus dalam situasi lemah dan presiden terlebih baru. Pasar harus mengantisipasi uang tunai dan harga tersebut dalam potensi inflasi.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan besar disebabkan oleh stimulus yang besar.

Perak naik 1.5% menjadi $24.59 per ounce, platinum naik 1% menjadi $888.76 dan palladium turun 0.1% menjadi $2.328.98.



Sumber: www.foreximf.com