USD merayap naik pada sesi perdagangan Asia di Kamis (08/10/...
Rabu, 21 Okt 2020
Stimulus AS Membayangi AS, Harga Emas Naik
Ringkasan:
Harga emas naik pada Selasa (20/10/2020), menandai kenaikan dua hari berturut-turut akibat spekulasi Gedung Putih dan Kongres mencapai kesepakatan stimulus Covid-19, sebelum pemilihan 3 November mendatang.
Namun demikian Chuck Schumer, anggota Demokrat terkemuka yang akrab dengan negosiasi antara Demokrat dan Senat yang dipimpin Partai Republik yang sejalan dengan Presiden Donald Trump, mengatakan bahwa tidak ada harapan kesepakatan apapun sebelum pemilihan presiden.
Hal tersebut bisa membalikkan sentimen positif yang terlihat pada emas pekan ini, yaitu menguat dengan mengorbankan dolar.
Schumer mengungkapkan bahwa tidak ada keputusan pada pembahasan stimulus Covid-19. Namun akan mencoba mendapatkan kesepakatan selama sesi lame-duck, merujuk pada periode antara pemilihan dan pelantikan presiden pada Januari mendatang, yang diharapkan Demokrat dan Biden menang.
Pemimpin Mayoritas Senat McConnell mengatakan pada Gedung Putih untuk tidak membuat kesepakatan karena Pelosi tidak bernegosiasi dengan itikad baik.
Emas AS untuk kontrak Desember ditetapkan pada $1915.40, naik $3.70, atau 0.2%. Spot emas mencerminkan perdagangan real-time dalam bullion, naik $6.72, atau 0.4%, menjadi $1910.86.
Kongres yang dipimpin Pelosi dan Demokrat menyetujui stimulus Coronavirus Aid, Relief and Economic Security (CARES) pada bulan Maret, dengan mengeluarkan sekitar $3T sebagai perlindungan gaji pekerja, pinjaman dan hibah bisnis dan bantuan pribadi lainnya untuk warga negara dan penduduk yang memenuhi syarat.
Demokrat telah menemui jalan buntu sejak Partai Republik dalam paket berturut-turut CARES, memperdebatkan besaran bantuan berikutnya, karena ribuan orang Amerika, terutama sektor penerbangan berisiko kehilangan pekerjaan tanpa bantuan lebih lanjut.
Trup membuntuti Biden dalam sebagian besar jajak pendapat menjelang pemilihan. Kesepakatan awal atas stimulus bisa menjadi bahan pembicaraan positif bagi presiden dalam kampanye.
Sumber: www.foreximf.com
- Harga emas naik selama dua hari berturut-turut pada Selasa, akibat spekulasi Gedung Putih dan Kongres yang mencapai kesepakatan stimulus.
- Chuck Schumer pada konferensi pers membahas kemajuan stimulus Covid-19 menyatakan bahwa tiada stimulus pada pemerintahan kali ini.
- Emas AS pada kontrak Desember ditetapkan pada $1915.40, naik $3.70, atau 0.2%, berpotensi naik hingga $1920-an.
Harga emas naik pada Selasa (20/10/2020), menandai kenaikan dua hari berturut-turut akibat spekulasi Gedung Putih dan Kongres mencapai kesepakatan stimulus Covid-19, sebelum pemilihan 3 November mendatang.
Namun demikian Chuck Schumer, anggota Demokrat terkemuka yang akrab dengan negosiasi antara Demokrat dan Senat yang dipimpin Partai Republik yang sejalan dengan Presiden Donald Trump, mengatakan bahwa tidak ada harapan kesepakatan apapun sebelum pemilihan presiden.
Hal tersebut bisa membalikkan sentimen positif yang terlihat pada emas pekan ini, yaitu menguat dengan mengorbankan dolar.
Schumer mengungkapkan bahwa tidak ada keputusan pada pembahasan stimulus Covid-19. Namun akan mencoba mendapatkan kesepakatan selama sesi lame-duck, merujuk pada periode antara pemilihan dan pelantikan presiden pada Januari mendatang, yang diharapkan Demokrat dan Biden menang.
Pemimpin Mayoritas Senat McConnell mengatakan pada Gedung Putih untuk tidak membuat kesepakatan karena Pelosi tidak bernegosiasi dengan itikad baik.
Emas AS untuk kontrak Desember ditetapkan pada $1915.40, naik $3.70, atau 0.2%. Spot emas mencerminkan perdagangan real-time dalam bullion, naik $6.72, atau 0.4%, menjadi $1910.86.
Kongres yang dipimpin Pelosi dan Demokrat menyetujui stimulus Coronavirus Aid, Relief and Economic Security (CARES) pada bulan Maret, dengan mengeluarkan sekitar $3T sebagai perlindungan gaji pekerja, pinjaman dan hibah bisnis dan bantuan pribadi lainnya untuk warga negara dan penduduk yang memenuhi syarat.
Demokrat telah menemui jalan buntu sejak Partai Republik dalam paket berturut-turut CARES, memperdebatkan besaran bantuan berikutnya, karena ribuan orang Amerika, terutama sektor penerbangan berisiko kehilangan pekerjaan tanpa bantuan lebih lanjut.
Trup membuntuti Biden dalam sebagian besar jajak pendapat menjelang pemilihan. Kesepakatan awal atas stimulus bisa menjadi bahan pembicaraan positif bagi presiden dalam kampanye.
Sumber: www.foreximf.com