USD turun pada perdagangan Senin pagi di Asia, memulai pekan...
Kamis, 13 Agu 2020
Pasangan AUD/USD Naik Pasca Rilis Data Tenaga Kerja
Ringkasan:
Dolar Australia terpantau naik terhadap mata uang utama lainnya setelah rilis data pengangguran naik 0.1% lebih tinggi, mengalahkan ekspektasi kenaikan 0.4%. Hal tersebut dikarenakan ekonomi lokal menambahkan 114.700 pekerjaan di bulan Juli dan tingkat partisipasi melonjak menjadi 64.7%.
Peningkatan lapangan kerja yang mengejutkan menunjukkan bahwa dampak penerapan pembatasan ataupun lockdown tahap ke-3 di Victoria tak seburuk yang diperkirakan.
Reserve Bank of Australia pun memperkirakan tingkat pengangguran mencapai 10% pada akhir tahun. Rilis data yang lebih baik dari perkiraan dapat mendorong bank sentral mempertahankan pendekatan ‘wait and see’ yang dapat menghasilkan kenaikan lebih lanjut untuk dolar Australia.
Namun pembatasan tahap empat di Melbourne diperkirakan tidak terlihat hingga rilis data pekerjaan bulan depan. Oleh karena itu, prospek dolar Australia akan bergantung pada perkembangan Covid-19 lokal dalam waktu dekat.
Data Covid-19 baru-baru ini menunjukkan bahwa Victoria sebagai negara bagian terpadat kedua di Australia memiliki rata-rata infeksi 7 kasus setiap hari, turun di bawah 400 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu.
Tingkat pertumbuhan virus pun turun 1.0, mengindikasikan kasus Covid-19 terus menurun. Karena satu orang terinfeksi diperkirakan menginfeksi rata-rata satu orang saja.
Perkembangan menjanjikan selama seminggu terakhir, Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews meyakini data yang membentuk tren baik, karena angkanya terus menurun. Walaupun hingga kini masih belum yakin rentang waktu yang dibutuhkan untuk mencapai angka terendah.
Sumber: www.foreximf.com
- Penguatan AUD setelah tingkat pengangguran Juli naik menjadi 7.5%, dari perkiraan konsensus 7.8%.
- Kasus lokal Covid-19 menentukan proses AUD ke depannya.
- Pasangan AUD/USD naik 0.08% menjadi $ 0.7167, berpotensi naik hingga $ 0.7200-an.
Dolar Australia terpantau naik terhadap mata uang utama lainnya setelah rilis data pengangguran naik 0.1% lebih tinggi, mengalahkan ekspektasi kenaikan 0.4%. Hal tersebut dikarenakan ekonomi lokal menambahkan 114.700 pekerjaan di bulan Juli dan tingkat partisipasi melonjak menjadi 64.7%.
Peningkatan lapangan kerja yang mengejutkan menunjukkan bahwa dampak penerapan pembatasan ataupun lockdown tahap ke-3 di Victoria tak seburuk yang diperkirakan.
Reserve Bank of Australia pun memperkirakan tingkat pengangguran mencapai 10% pada akhir tahun. Rilis data yang lebih baik dari perkiraan dapat mendorong bank sentral mempertahankan pendekatan ‘wait and see’ yang dapat menghasilkan kenaikan lebih lanjut untuk dolar Australia.
Namun pembatasan tahap empat di Melbourne diperkirakan tidak terlihat hingga rilis data pekerjaan bulan depan. Oleh karena itu, prospek dolar Australia akan bergantung pada perkembangan Covid-19 lokal dalam waktu dekat.
Data Covid-19 baru-baru ini menunjukkan bahwa Victoria sebagai negara bagian terpadat kedua di Australia memiliki rata-rata infeksi 7 kasus setiap hari, turun di bawah 400 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu.
Tingkat pertumbuhan virus pun turun 1.0, mengindikasikan kasus Covid-19 terus menurun. Karena satu orang terinfeksi diperkirakan menginfeksi rata-rata satu orang saja.
Perkembangan menjanjikan selama seminggu terakhir, Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews meyakini data yang membentuk tren baik, karena angkanya terus menurun. Walaupun hingga kini masih belum yakin rentang waktu yang dibutuhkan untuk mencapai angka terendah.
Sumber: www.foreximf.com