Poundsterling bergerak lebih tinggi terhadap dolar AS, melan...
Jumat, 14 Agu 2020
Poundsterling Mendominasi USD, Meski Brexit Tak Pasti
Ringkasan:
Mata uang Inggris terus menunjukkan dominasi dengan level tertinggi lima bulan terhadap USD. Kemungkinan menambah kenaikan masih berlanjut meski kekhawatiran Brexit masih meningkat. Inggris dan Uni Eropa dikhawatirkan tidak mungkin mengakhiri kebuntuan pada pembicaraan pasca-Brexit, yang akan dilanjutkan pekan depan.
GBP/USD naik 0.15% menjadi $ 1.3051.
Kepala negosiator Brexit Inggris, David Frost, mengatakan Inggris akan berupaya menyelesaikan poin penting dalam berbagai langkah, termasuk standar peraturan, perikanan, dan kebijakan keamanan pada pembicaraan selanjutnya yang dimulai pada 18 Agustus mendatang.
Menjelang pembicaraan tersebut, Perdana Menteri Irlandia, Micheál Martin, mengatakan bahwa “zona pendaratan” untuk kesepakatan tersebut telah muncul.
Namun analis tampak menyangsikan prospek dari kesepakatan pada pembicaraan mendatang, meningkatkan prospek yang dapat merusak secara ekonomi dari Inggris, yang mengadopsi istilah WTO untuk berdagang dengan UE.
Commerzbank menyebutkan bahwa pembicaraan perdagangan hingga kini belum mencapai kemajuan, sehingga kesepakatan tidak mungkin tercapai hingga akhir tahun.
Dan, tanpa kesepakatan tersebut, perdagangan baru dilakukan sesuai dengan aturan WTO mulai tahun depan. Hal ini menjadi pukulan pahit bagi kedua belah pihak dalam istilah ekonomi riil, terutama Inggris yang menjadikan UR mitra dagang terbesar.
Namun demikian, prospek Brexit tanpa kesepakatan masih belum memperlihatkan potensi GBP yang menyerah banyak pada USD, karena the greenback diperkirakan masih melanjutkan tren penurunan.
Commerzbank memperkirakan GBP/USD mencapai $1.32 pada akhir tahun ini, dan mencapai level tertinggi $1.39 tahun depan.
Sumber: www.foreximf.com
- Pounds dengan level tertinggi lima bulan terhadap USD, dan kemungkinan terus naik mesti ada kekhawatiran terkait Brexit
- GBP/USD naik 0.15% menjadi $1.3051, berpotensi naik hingga $1.3070-an.
Mata uang Inggris terus menunjukkan dominasi dengan level tertinggi lima bulan terhadap USD. Kemungkinan menambah kenaikan masih berlanjut meski kekhawatiran Brexit masih meningkat. Inggris dan Uni Eropa dikhawatirkan tidak mungkin mengakhiri kebuntuan pada pembicaraan pasca-Brexit, yang akan dilanjutkan pekan depan.
GBP/USD naik 0.15% menjadi $ 1.3051.
Kepala negosiator Brexit Inggris, David Frost, mengatakan Inggris akan berupaya menyelesaikan poin penting dalam berbagai langkah, termasuk standar peraturan, perikanan, dan kebijakan keamanan pada pembicaraan selanjutnya yang dimulai pada 18 Agustus mendatang.
Menjelang pembicaraan tersebut, Perdana Menteri Irlandia, Micheál Martin, mengatakan bahwa “zona pendaratan” untuk kesepakatan tersebut telah muncul.
Namun analis tampak menyangsikan prospek dari kesepakatan pada pembicaraan mendatang, meningkatkan prospek yang dapat merusak secara ekonomi dari Inggris, yang mengadopsi istilah WTO untuk berdagang dengan UE.
Commerzbank menyebutkan bahwa pembicaraan perdagangan hingga kini belum mencapai kemajuan, sehingga kesepakatan tidak mungkin tercapai hingga akhir tahun.
Dan, tanpa kesepakatan tersebut, perdagangan baru dilakukan sesuai dengan aturan WTO mulai tahun depan. Hal ini menjadi pukulan pahit bagi kedua belah pihak dalam istilah ekonomi riil, terutama Inggris yang menjadikan UR mitra dagang terbesar.
Namun demikian, prospek Brexit tanpa kesepakatan masih belum memperlihatkan potensi GBP yang menyerah banyak pada USD, karena the greenback diperkirakan masih melanjutkan tren penurunan.
Commerzbank memperkirakan GBP/USD mencapai $1.32 pada akhir tahun ini, dan mencapai level tertinggi $1.39 tahun depan.
Sumber: www.foreximf.com