Emas bertahan di zona hijau selama dua hari berturut-turut p...
Kamis, 08 Okt 2020
Stimulus AS Masih Tak Jelas, USD Naik
Ringkasan:
USD merayap naik pada sesi perdagangan Asia di Kamis (08/10/2020) pagi, dengan bangkitnya harapan terhadap beberapa pengeluaran AS yang meningkatkan sentimen.
Indeks dolar AS yang melacak the greenback terhadap mata uang utama lainnya, naik tipis menjadi 93.683.
Setelah mengguncang pasar dengan menghentikan pembicaraan antara Demokrat dan Republik terkait langkah stimulus terbaru, Presiden AS Donald Trump menyarankan lewat Twitter pada Selasa lalu, bahwa ia akan membuka langkah-langkah pengeluaran bertahap.
Namun tetap ada keraguan terhadap apapun tindakan yang disahkan sebelum pemilihan presiden 3 November mendatang. Meski Ketua DPR Nancy Pelosi terus menganjurkan RUU mandiri untuk bantuan kepada maskapai penerbangan.
Analis mata uang Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso, mengungkapkan pada Reuters bahwa masih belum bisa menyetujui paket yang lebih besar. Jika kesepakatan terjadi, maka akan mendapatkan reaksi yang lebih banyak dan akibatnya USD akan terpuruk.
Sentimen investor juga meningkat dengan petunjuk lebih banyak terkait pengeluaran dari Federal Reserve AS dalam risalah pertemuan September. Catatan tersebut sesuai dengan ekspektasi bahwa the Fed akan mengeluarkan lebih banyak pengeluaran fiskal, namun beberapa investor akan terbuka untuk perdebatan lebih lanjut terkait program pembelian obligasi the Fed.
Ekonom National Australia Bank, Tapas Strickland, menyebutkan dalam catatan bahwa nuansa yang tak muncul dalam konferensi pers pasca-rapat Powell menjadi catatan bahwa the Fed, Loretta Mester, mungkin mendukung pengalihan pembelian aset ke obligasi yang lebih lama.
Pejabat Fed, Eric Rosengren dan Raphael Bostic akan menyampaikan pidato yang berpotensi memberikan petunjuk lebih lanjut tentang debat internal Fed.
Pasangan USD/JPY naik tipis 0.07% menjadi 106.03, dengan safe-haven yen terperosok ke level terendah tiga pekan di 106.11 per dolar dalam semalam. Pasangan AUD/USD turun tipis 0.04% menjadi 0.7136. Pasangan NZD/USD turun 0.24% menjadi 0.6563, dengan pejabat Reserve Bank of New Zealand mengatakan bahwa bank sentral secara aktif bekerja pada suku bunga negatif dan program pendanaan untuk pinjaman.
Pasangan GBP/USD naik tipis 0.05% menjadi 1.2925. Pound sedang diterpa kekhawatiran atas pembicaraan Brexit informal terbaru antara Inggris dan Uni Eropa. Gubernur Bank of England, Andrew Bailey bergabung dalam diskusi panel tentang dampak Covid-19, yang diharapkan dapat menutupi suku bunga negatif atau pertimbangan kebijakan lainnya.
Sumber: www.foreximf.com
- Dolar AS merangkak naik pada sesi perdagangan Kamis pagi Asia, dengan bangkitnya harapan terhadap beberapa pengeluaran AS yang meningkatkan sentimen.
- Analis mata uang Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso menuturkan pada Reuters bahwa sepertinya belum bisa menyetujui paket yang lebih besar.
- Pasangan GBP/USD naik tipis 0.05% menjadi 1.2925, berpotensi naik hingga $1.2950-an.
USD merayap naik pada sesi perdagangan Asia di Kamis (08/10/2020) pagi, dengan bangkitnya harapan terhadap beberapa pengeluaran AS yang meningkatkan sentimen.
Indeks dolar AS yang melacak the greenback terhadap mata uang utama lainnya, naik tipis menjadi 93.683.
Setelah mengguncang pasar dengan menghentikan pembicaraan antara Demokrat dan Republik terkait langkah stimulus terbaru, Presiden AS Donald Trump menyarankan lewat Twitter pada Selasa lalu, bahwa ia akan membuka langkah-langkah pengeluaran bertahap.
Namun tetap ada keraguan terhadap apapun tindakan yang disahkan sebelum pemilihan presiden 3 November mendatang. Meski Ketua DPR Nancy Pelosi terus menganjurkan RUU mandiri untuk bantuan kepada maskapai penerbangan.
Analis mata uang Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso, mengungkapkan pada Reuters bahwa masih belum bisa menyetujui paket yang lebih besar. Jika kesepakatan terjadi, maka akan mendapatkan reaksi yang lebih banyak dan akibatnya USD akan terpuruk.
Sentimen investor juga meningkat dengan petunjuk lebih banyak terkait pengeluaran dari Federal Reserve AS dalam risalah pertemuan September. Catatan tersebut sesuai dengan ekspektasi bahwa the Fed akan mengeluarkan lebih banyak pengeluaran fiskal, namun beberapa investor akan terbuka untuk perdebatan lebih lanjut terkait program pembelian obligasi the Fed.
Ekonom National Australia Bank, Tapas Strickland, menyebutkan dalam catatan bahwa nuansa yang tak muncul dalam konferensi pers pasca-rapat Powell menjadi catatan bahwa the Fed, Loretta Mester, mungkin mendukung pengalihan pembelian aset ke obligasi yang lebih lama.
Pejabat Fed, Eric Rosengren dan Raphael Bostic akan menyampaikan pidato yang berpotensi memberikan petunjuk lebih lanjut tentang debat internal Fed.
Pasangan USD/JPY naik tipis 0.07% menjadi 106.03, dengan safe-haven yen terperosok ke level terendah tiga pekan di 106.11 per dolar dalam semalam. Pasangan AUD/USD turun tipis 0.04% menjadi 0.7136. Pasangan NZD/USD turun 0.24% menjadi 0.6563, dengan pejabat Reserve Bank of New Zealand mengatakan bahwa bank sentral secara aktif bekerja pada suku bunga negatif dan program pendanaan untuk pinjaman.
Pasangan GBP/USD naik tipis 0.05% menjadi 1.2925. Pound sedang diterpa kekhawatiran atas pembicaraan Brexit informal terbaru antara Inggris dan Uni Eropa. Gubernur Bank of England, Andrew Bailey bergabung dalam diskusi panel tentang dampak Covid-19, yang diharapkan dapat menutupi suku bunga negatif atau pertimbangan kebijakan lainnya.
Sumber: www.foreximf.com