USD naik dan safe-haven yen melemah pada sesi sebelumnya kar...
Kamis, 17 Sep 2020
Dolar Menguat terhadap Pengumuman Fed
Ringkasan:
Federal Reserve AS mengadakan pertemuan kebijakan moneter namun tidak menghasilkan keputusan yang mengesankan investor. Powell menegaskan bahwa kerangka kerja terbaru bergeser ke target inflasi rata-rata.
Perkiraan baru menunjukkan bahwa FOMC mengharapkan PDB berkontrasi sebesar 3.7%, lebih lambat dari perkiraan sebelumnya sebesar 6.5% pada tahun 2020. Sementara itu, pengangguran pada 7.6% pada akhir tahun, dibandingkan dengan 9.3% pada proyeksi bulan Juni.
Suku bunga Fed tidak berubah untuk tahun ini dan tahun selanjutnya, dan inflasi direvisi turun tahun ini menjadi 1.0% dari 1.5%.
Dolar AS sedikit menguat di penghujung hari, namun tak memberikan perkembangan penting secara keseluruhan, kecuali untuk EUR/USD turun di bawah 1.1800.
GBP/USD melonjak menjadi 1.3000 dan mengakhiri Kamis (17/09/2020) ini di sekitar 1.2960, di tengah laporan Inggris menawarkan konsensi tentatif pada perikanan dalam pembicaraan perdagangan dengan UE, salah satu masalah utama yang menghalangi negosiasi dalam beberapa bulan terakhir.
Poundsterling cenderung bullish dan mengabaikan Fed. Fokus saat ini bergeser pada pengumuman kebijakan moneter BoE Kamis pagi ini.
Yoshihide Suga telah dikonfirmasi oleh Parlemen Jepang sebagai Perdana Menteri baru. Diharapkan mampu mengikuti jejak Abe, sehingga pasar tenang. USD/JPY jatuh di bawah 105.00 dan mempertahankan sikap bearish menuju pembukaan Asia.
Harga emas turun bersama dengan pengumuman the Fed, karena tak ada stimulus yang diharapkan dalam waktu dekat. Emas diperdagangkan di sekitar 1.955 pada penghujung hari.
Harga minyak mentah menguat, mendapat dukungan di EIA, yang melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 4.4 juta barel pekan lalu, terhadap perkiraan kenaikan 1.3 juta. Selain itu Badai Sallly memaksa penutupan lebih dari 25% produksi minyak di Teluk Meksiko.
Australia akan mempublikasikan data ketenagakerjaan Agustus sementara BoJ mengadakan pertemuan kebijakan moneter pagi ini, memberikan beberapa aksi selama sesi Asia mendatang.
Sumber: www.foreximf.com
- Federal Reverse AS mengadakan pertemuan kebijakan moneter namun tidak menghasilkan keputusan yang mengesankan.
- Powell menegaskan dalam pernyataannya bahwa kerangka kerja terbaru bergeser ke target inflasi rata-rata. Perkiraan baru menunjukkan bahwa FOMC mengharapkan PDB berkontraksi sebesar 3.7%.
- Dolar AS naik pada penghujung hari Kamis (17/09/2020).
Federal Reserve AS mengadakan pertemuan kebijakan moneter namun tidak menghasilkan keputusan yang mengesankan investor. Powell menegaskan bahwa kerangka kerja terbaru bergeser ke target inflasi rata-rata.
Perkiraan baru menunjukkan bahwa FOMC mengharapkan PDB berkontrasi sebesar 3.7%, lebih lambat dari perkiraan sebelumnya sebesar 6.5% pada tahun 2020. Sementara itu, pengangguran pada 7.6% pada akhir tahun, dibandingkan dengan 9.3% pada proyeksi bulan Juni.
Suku bunga Fed tidak berubah untuk tahun ini dan tahun selanjutnya, dan inflasi direvisi turun tahun ini menjadi 1.0% dari 1.5%.
Dolar AS sedikit menguat di penghujung hari, namun tak memberikan perkembangan penting secara keseluruhan, kecuali untuk EUR/USD turun di bawah 1.1800.
GBP/USD melonjak menjadi 1.3000 dan mengakhiri Kamis (17/09/2020) ini di sekitar 1.2960, di tengah laporan Inggris menawarkan konsensi tentatif pada perikanan dalam pembicaraan perdagangan dengan UE, salah satu masalah utama yang menghalangi negosiasi dalam beberapa bulan terakhir.
Poundsterling cenderung bullish dan mengabaikan Fed. Fokus saat ini bergeser pada pengumuman kebijakan moneter BoE Kamis pagi ini.
Yoshihide Suga telah dikonfirmasi oleh Parlemen Jepang sebagai Perdana Menteri baru. Diharapkan mampu mengikuti jejak Abe, sehingga pasar tenang. USD/JPY jatuh di bawah 105.00 dan mempertahankan sikap bearish menuju pembukaan Asia.
Harga emas turun bersama dengan pengumuman the Fed, karena tak ada stimulus yang diharapkan dalam waktu dekat. Emas diperdagangkan di sekitar 1.955 pada penghujung hari.
Harga minyak mentah menguat, mendapat dukungan di EIA, yang melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 4.4 juta barel pekan lalu, terhadap perkiraan kenaikan 1.3 juta. Selain itu Badai Sallly memaksa penutupan lebih dari 25% produksi minyak di Teluk Meksiko.
Australia akan mempublikasikan data ketenagakerjaan Agustus sementara BoJ mengadakan pertemuan kebijakan moneter pagi ini, memberikan beberapa aksi selama sesi Asia mendatang.
Sumber: www.foreximf.com