Federal Reserve AS mengadakan pertemuan kebijakan moneter na...
Kamis, 12 Nov 2020
Harapan Vaksin Tinggi, Dolar Menguat
Ringkasan:
USD naik dan safe-haven yen melemah pada sesi sebelumnya karena pasar terus menyesuaikan dengan suku bunga yang lebih tinggi serta prospek pertumbuhan ekonomi menyusul berita baik vaksin Covid-19 Senin kemarin.
Euro jatuh ke level terendah terhadap dolar dalam seminggu akibat imbal hasil obligasi AS naik dibandingkan dengan obligasi Eropa. Sementara itu, dolar Selandia Baru melonjak ke level terkuat dalam setengah tahun karena para pedagang mengurangi taruhan terkait bank sentral yang akan beralih ke suku bunga negatif.
Menurut Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo Securities, USD bergerak naik dengan keuntungan di ekuitas dalam peralihan dari status safe-haven selama krisis Covid-19 ketika cenderung bergerak ke arah yang berlawanan. Kenaikan dalam imbal hasil AS bisa menjadi titik perubahan yang sangat penting untuk melihat hubungan ekuitas-dolar telah berkembang. Sehingga saat melihat hasil riil atau nominal, dolar lebih menarik daripada dolar.
Hasil catatan Treasury AS 10-tahun naik menjadi 0.972% pada hari Rabu, naik dari 0.82% hari Jumat lalu. Dolar naik 0.5% pada hari Rabu terhadap mata uang utama setelah terpantau datar pada Selasa, dan kenaikan 0.5% pada Senin.
Jeda Selasa untuk pergerakan dolar menunjukkan pengekangan dan kehati-hatian yang berkelanjutan terkait seberapa bermanfaat vaksin Covid-19, sementara kasus Covid-19 di AS dan Eropa tengah meningkat.
Jeremy Stretch, kepala strategi G10 FX di CIBC Capital Markets menyebutkan bahwa pasar tengah mengambil pendekatan vaksin serta mulai memikirkan konsekuensi dari keseluruhan proses. Euro turun 0.5% menjadi $1.175 terhadap dolar. Dolar AS naik 0.3% menjadi 105.59 terhadap yen Jepang.
Sumber: www.foreximf.com
- Dolar AS menguat dan safe-haven yen melemah pada sesi sebelumnya, akibat pasar menyesuaikan suku bunga yang lebih tinggi dan prospek pertumbuhan ekonomi.
- Euro jatuh ke level terendah terhadap USD dalam seminggu akibat imbal hasil obligasi AS naik dibandingkan obligasi Eropa.
- Jeda hari Selasa untuk dolar menunjukkan pengekangan dan kehati-hatian yang berkelanjutan tentang manfaat vaksin. Saat ini kasus Covid-19 meningkat di AS dan Eropa.
USD naik dan safe-haven yen melemah pada sesi sebelumnya karena pasar terus menyesuaikan dengan suku bunga yang lebih tinggi serta prospek pertumbuhan ekonomi menyusul berita baik vaksin Covid-19 Senin kemarin.
Euro jatuh ke level terendah terhadap dolar dalam seminggu akibat imbal hasil obligasi AS naik dibandingkan dengan obligasi Eropa. Sementara itu, dolar Selandia Baru melonjak ke level terkuat dalam setengah tahun karena para pedagang mengurangi taruhan terkait bank sentral yang akan beralih ke suku bunga negatif.
Menurut Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo Securities, USD bergerak naik dengan keuntungan di ekuitas dalam peralihan dari status safe-haven selama krisis Covid-19 ketika cenderung bergerak ke arah yang berlawanan. Kenaikan dalam imbal hasil AS bisa menjadi titik perubahan yang sangat penting untuk melihat hubungan ekuitas-dolar telah berkembang. Sehingga saat melihat hasil riil atau nominal, dolar lebih menarik daripada dolar.
Hasil catatan Treasury AS 10-tahun naik menjadi 0.972% pada hari Rabu, naik dari 0.82% hari Jumat lalu. Dolar naik 0.5% pada hari Rabu terhadap mata uang utama setelah terpantau datar pada Selasa, dan kenaikan 0.5% pada Senin.
Jeda Selasa untuk pergerakan dolar menunjukkan pengekangan dan kehati-hatian yang berkelanjutan terkait seberapa bermanfaat vaksin Covid-19, sementara kasus Covid-19 di AS dan Eropa tengah meningkat.
Jeremy Stretch, kepala strategi G10 FX di CIBC Capital Markets menyebutkan bahwa pasar tengah mengambil pendekatan vaksin serta mulai memikirkan konsekuensi dari keseluruhan proses. Euro turun 0.5% menjadi $1.175 terhadap dolar. Dolar AS naik 0.3% menjadi 105.59 terhadap yen Jepang.
Sumber: www.foreximf.com