Menggunakan Fibonacci Retracement dalam trading tidak sesulit yang mungkin dibayangkan, tapi memang butuh ketelitian. Berikut adalah langkah-langkah rinci tentang bagaimana kamu bisa mengimplementasikan tool ini dalam strategi tradingmu:
1. Identifikasi Tren Pasar: Langkah pertama dan paling krusial adalah mengidentifikasi tren yang sedang berlangsung. Fibonacci Retracement paling efektif saat digunakan dalam pasar yang memiliki tren yang jelas, baik itu tren naik (bullish) atau tren turun (bearish). Kamu bisa menggunakan indikator tren seperti Moving Average untuk membantu mengidentifikasi arah tren umum.
2. Pilih Titik Ekstrem: Setelah tren teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menemukan titik ekstrem dalam tren tersebut. Ini berarti menemukan titik tertinggi (swing high) dan titik terendah (swing low) dalam periode tren yang kamu analisis. Titik-titik ini menjadi dasar dari mana kamu akan menggambar garis Fibonacci.
- Swing High: Ini adalah puncak dari pergerakan harga dalam tren naik.
-
Swing Low: Ini adalah dasar dari pergerakan harga dalam tren turun.
3. Menggambar Fibonacci Retracement: Menggunakan tool Fibonacci Retracement yang tersedia di kebanyakan
platform trading, tarik garis dari swing low ke swing high jika pasar dalam kondisi bullish, atau dari swing high ke swing low jika pasar dalam kondisi bearish. Pastikan untuk memilih titik ekstrem dengan tepat untuk hasil yang lebih akurat.
4. Interpretasi Level-Level Fibonacci: Setelah garis ditarik, platform tradingmu akan secara otomatis menampilkan level retracement horizontal. Level-level umum yang harus kamu perhatikan adalah:
- 23.6% - Level retracement paling ringan, seringkali dipertimbangkan dalam tren yang sangat kuat.
-
38.2% - Level yang cukup sering terlihat sebagai retracement dalam banyak situasi pasar.
-
50% - Meski bukan angka Fibonacci yang sebenarnya, level ini sering dianggap sebagai psikologis penting dalam retracement.
-
61.8% - Ini adalah level 'Golden Ratio', sering dianggap sebagai retracement paling penting, di mana banyak trader mempertimbangkan untuk membuat keputusan trading.
-
76.4% - Level yang lebih dalam, yang menunjukkan retracement yang signifikan tetapi masih dalam rangka tren yang sama.
5. Menggunakan Fibonacci untuk Trading: Setelah level retracement teridentifikasi, kamu bisa menggunakannya untuk mengatur entry order, stop loss, atau take profit. Misalnya, dalam tren naik, trader mungkin akan mencari pembelian di sekitar level 61.8%, dengan ekspektasi bahwa harga akan rebound dan melanjutkan tren naiknya.
- Buy Order: Diatur di sekitar level retracement, terutama jika ada konfirmasi lain seperti pola candlestick bullish atau indikator teknikal lain yang menunjukkan momentum naik.
-
Stop Loss: Bisa ditempatkan di bawah level retracement berikutnya untuk meminimalisir risiko jika harga terus menurun.
-
Take Profit: Bisa diatur di dekat swing high sebelumnya atau level retracement lebih tinggi jika kamu mengharapkan tren akan berlanjut.