Ringkasan:
-
Harga emas terkoreksi ke level terendah dalam sepekan, setelah the Fed memupus harapan investor untuk lebih banyak stimulus.
- The Fed berjanji mempertahankan suku bunga di dekat level nol hingga inflasi berada di jalur ‘cukup melebihi’ target inflasi 2% untuk beberapa waktu.
- Klaim pengangguran baru AS berada di level lebih tinggi pekan lalu, menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang sempat terhenti.
- Di sisi teknikal, emas tertahan support di kisaran 1932, berpotensi kembali rebound.
Harga emas terkoreksi ke level terendah dalam sepekan setelah Federal Reserve AS memupus harapan investor yang menantikan lebih banyak stimulus untuk mendukung ekonomi yang terdampak Covid-19.
Spot emas turun 0.8% menjadi $1.943.87 per ounce, setelah jatuh ke level terendah sejak 9 September lalu di $1.932.36. Emas berjangka AS juga turun 1.1% menjadi $1.949.90.
Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities menyebutkan bahwa terlepas dari Fed yang cukup dovish, pasar emas tidak cukup dovish. Ada kekhawatiran tidak ada pelonggaran Kuantitatif sehingga sedikit momentum untuk emas.
The Fed berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati level nol hingga inflasi berada di jalur ‘melebihi secukupnya’ target inflasi 2% untuk beberapa saat.
Bullion telah naik 28% sepanjang tahun ini, dibantu suku bunga mendekati nol secara global dan permintaan untuk lindung nilai terhadap inflasi yang dirasakan.
Namun, bank sentral AS menyatakan bahwa pihaknya mengharapkan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dengan pengangguran turun lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Juni. Sementara itu, klaim pengangguran baru AS tetap berada di level lebih tinggi pekan ini, menunjukkan pemulihan pasar kerja yang justru terhenti.
Analis senior Kitko Metals, Jim Wyckoff, menyatakan bahwa saat ini banyak yang mengharapkan kejelasan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Termasuk tekanan jual dalam emas dan perak, sehingga mengundang kenaikan logam.
Sumber: www.foreximf.com