Kekhawatiran mengenai Brexit, terutama setelah The Guardian merilis berita bahwa pembicaraan antara kubu Partai Konservatif dan kubu Partai Buruh telah terhenti membuat pasangan mata uang GBP/USD terus bergerak menurun, meskipun data penjualan ritel Inggris yang dirilis pada Kamis (18 April) menunjukkan terjadinya lonjakan tajam.
Sementara itu, data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang juga berhasil melampaui ekspektasi, dan melompat ke level tertinggi 1.5 tahun berhasil meredam kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi, dan membuat investor lebih memilih untuk melakukan aksi beli pada Greenback dibandingkan Sterling yang tengah tertatih-tatih oleh ketidakpastian Brexit.