Ringkasan:
- Emas naik mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Jumat pagi waktu Asia.
- Ahli Strategi Societe Generale mengungkapkan bahwa the Fed perlu mempertimbangkan kebijakan suku bunga negatif dengan serius, jika kondisi ekonomi memburuk.
- Emas berjangka naik 0.44% menjadi $2.06770, berpotensi naik hingga $2.09000-an.
Pada Jumat (07/08/2020) pagi waktu Asia, emas mencapai rekor tertinggi karena imbal balik Treasury AS yang tetap rendah, serta kebijakan moneter akomodatif. Emas berjangka melejit 0.44% menjadi $2.06770.
Memburuknya ekonomi global telah mendorong imbal hasil Treasury turun hingga level terendah dalam lima bulan terakhir. Mengurangi biaya peluang untuk memegang emas tanpa bunga.
Sementara itu, meski the greenback naik pada hari ini, namun juga menunjukkan penurunan mingguan ketujuh berturut-turut. Mengakibatkan emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Kongres AS hingga saat ini belum menyelesaikan negosiasi terkait paket bantuan Covid-19 lainnya. Bahkan Presiden Trump mengatakan akan mengambil tindakan eksekutif jika kemacetan tetap berlanjut. Paket terakhir kedaluarsa pada 31 Juli lalu, tanpa bantuan lain apapun pemulihan ekonomi AS diragukan banyak pihak, dan menyebabkan penurunan suku bunga lebih lanjut.
Ahli Strategi Societe Generale mengatakan pada Bloomberg bahwa jika kondisi ekonomi yang terus memburuk, maka the Fed dipaksa untuk mempertimbangkan secara serius kebijakan suku bunga negatif, pembacaan dapat menjadi negatif untuk ekuitas, terutama melalui saluran keuangan. Serta kemungkinan yang rasional untuk mengharapkan penurunan emas yang dibeli pada saat yang sama oleh para investor, saat lingkungan semakin tak menentu seperti ini.
Sumber: www.foreximf.com