Apakah Anda ingin menggunakan Halaman Cepat Hemat Data?

Tekan tombol hijau untuk pindah ke halaman cepat hemat data

USD Naik Jelang Deadline Stimulus AS dan Brexit

USD Naik Jelang Deadline Stimulus AS dan Brexit

Kamis, 10 Des 2020
Ringkasan:
  • Pada perdagangan Kamis (10/12/2020) pagi waktu Asia, USD naik akibat AS dan Inggris yang berfokus memenuhi tenggat waktu untuk langkah stimulus terbaru dan pembicaraan perdagangan Brexit.
  • Ekonom pasar senior Trust Bank Sumitomo Mitsui, Ayako Sera, memprediksi bahwa tak ada kesepakatan apapun untuk menghadiri KTT UE mulai hari ini.
  • GBP/USD turun 0.24% menjadi 1.3364, bertahan di atas terendah pekan ini di $1.3225 yang terlihat pada Senin, berpotensi turun hingga $1.3300-an.

USD terpantau naik pada perdagangan Kamis pagi di Asia, akibat AS dan Inggris yang berfokus untuk memenuhi tenggat waktu untuk langkah stimulus terbaru dan pembicaraan perdagangan Brexit dengan Uni Eropa (UE).

Indeks Dolar AS yang melacak greenback terhadap mata uang lain naik tipis 0.05% menjadi 91.075, tepat di atas level terendah 2.5 tahun di 90.471 yang terlihat pada Jumat lalu.

Investor beralih ke USD, yang dipandang sebagai aset safe-haven karena keraguan mulai meningkat terkait Partai Republik dan Demokrat untuk mencapai konsensus atas langkah stimulus terbaru. Kedua belah pihak memiliki waktu hingga 11 Desember untuk melakukannya, mencegah penutupan pemerintah. Namun, kedua pihak dapat menyetujui salah satu proposal yang beredar di sekitar Kongres.

Pasangan GBP/USD turun 0.24% menjadi 1.3364, bertahan di atas terendah pekan ini di $1.3225, terlihat pada Senin setelah jatuh sekitar 0.5% pada Kamis. Hal tersebut terjadi setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyetujui untuk menunda 'keputusan tegas' terkait masa depan Brexit selama pertemuan mereka. von der Leyen memperingatkan bahwa Komisi Eropa dan Inggris tetap 'berjauhan' dalam kesepakatan perdagangan.

Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mengeluarkan peringatan bahwa Brexit tanpa kesepakatan akan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ekonomi Inggris daripada pandemi Covid-19, memberikan dampak selama beberapa dekade ke depan.

Harapan resolusi untuk mengatasi kebuntuan antara kedua belah pihak sebelum batas waktu akhir tahun tersebut patah, dan mengecewakan investor.

Ekonom pasar senior Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ayako Sera, menyangsikan adanya kesepakatan untuk menghadiri KTT UE mulai hari ini. Walaupun pasar cukup optimis terhadap kesepakatan.

Sera mengacu pada Dewan Eropa yang bertemu dari tanggal 10 hingga 11 Desember di Brussels. Bank Sentral Eropa (ECB) juga mengadakan pertemuan kebijakan terakhir pada 2020 ini, yang diharapkan mampu memperluas langkah stimulus untuk mendukung ekonomi Uni Eropa yang dilanda Covid-19.

Presiden ECB, Christine Lagarde menjelaskan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Program Pembelian Darurat Pandemi yang diperluas dan pinjaman jangka panjang bersubsidi lainnya untuk bank menjadi dasar dari langkah kebijakan ECB.

Euro jatuh ke $1.2082, penutupan empat hari berturut-turut dan sedikit di bawah level terendah 2.5 tahun di $1.2177 yang terlihat pada Jumat. Komentar Lagarde juga mengurangi minat investor terhadap euro. Pasangan USD/JYP naik tipis menjadi 104.27. Pasangan AUD/JYP naik tipis 0.07% menjadi 0.7450, dengan AUD mundur dari level tertinggi 2.5 tahun di $0.7485 yang terlihat pada Rabu lalu. Pasangan NZD/USD turun tipis 0.01% menjadi 0.7018.



Sumber: www.foreximf.com

Artikel Terkait

Stimulus AS Masih Tak Jelas, USD Naik

USD merayap naik pada sesi perdagangan Asia di Kamis (08/10/...

Dolar AS dan Yen Naik Seiring Kecemasan Peningkatan Kasus Covid-19

Dolar Amerika dan Yen Jepang menguat pada Kamis (18/09/2020)...

Pasangan AUD/USD Naik Pasca Rilis Data Tenaga Kerja

Dolar Australia terpantau naik terhadap mata uang utama lain...

Poundsterling Mendominasi USD, Meski Brexit Tak Pasti

Mata uang Inggris terus menunjukkan dominasi dengan level te...

Stimulus Masih Tak Jelas, Emas di Atas $1.900

Emas bertahan di zona hijau selama dua hari berturut-turut p...

Send Message