Apakah Anda ingin menggunakan Halaman Cepat Hemat Data?

Tekan tombol hijau untuk pindah ke halaman cepat hemat data

Mengenal Commodity Channel Index dalam Trading Forex

Mengenal Commodity Channel Index dalam Trading Forex

Rabu, 17 Feb 2021
Indikator analisa teknikal Commodity Channel Index digunakan untuk mengidentifikasi tren siklikal pada sebuah instrumen serta arah harga komoditas. Juga untuk menganalisis pergerakan indeks saham maupun mata uang atau forex.

Melalui indeks ini, trader dapat bertransaksi pada momen yang tepat dengan hasil optimal.

Penggunaan Commodity Channel Index (CCI)

Digunakan untuk membandingkan posisi relatif level harga dengan rata-rata harga dalam suatu periode waktu tertentu.

Jika CCI melonjak menuju +100 menunjukkan pergerakan harga yang kuat dan memberi sinyal permulaan trend. Sebaliknya jika CCI di bawah -100 menunjukkan posisi lemah dan indikasi sinyal permulaan downtrend.
Mengenal Commodity Channel Index dalam Trading Forex
Jika garis CCI mengarah ke atas, maka pasar dalam keadaan bullish, sementara CCI yang mengarah ke bawah menunjukkan keadaan bearish. Semakin curam garis CCI yang terbentuk maka tekanan bullish atau bearish makin kuat.

Area overbought dan oversold

Indikator CCI dapat mengidentifikasi level overbought dan oversold untuk mengetahui waktu terjadi pembalikan harga.

Overbought dapat diartikan sebagai jenuh beli atau harga sudah terlalu tinggi sehingga diperkirakan segera mengalami penurunan. Pada CCI, area overbought di atas level 100, dan terkonfirmasi sebagai sinyal sell atau jual.
Mengenal Commodity Channel Index dalam Trading Forex
Untuk oversold atau jenuh jual, saat CCI berada di area oversold, diperkirakan harga sudah cukup rendah sehingga kemungkinan harga akan naik. Pada CCI, area oversold berada dibawah 100 dan terkonfirmasi sebagai sinyal beli atau buy.
Mengenal Commodity Channel Index dalam Trading Forex
Namun demikian, perlu diingat bahwa sinyal valid merupakan sinyal yang searah dengan trend, sehingga penting bagi trader untuk mencermati trend yang sedang berlaku di pasar.

Menemukan divergence

Selain informasi oversold dan overbought, indikator CCI juga digunakan untuk mendeteksi divergence yang umumnya diikuti koreksi harga. Divergence dibagi menjadi dua yaitu bearish divergence dan bullish divergence.

Bullish divergence terjadi saat harga turun membentuk level rendah baru, namun CCI bergerak naik dan membentuk level rendah pada posisi yang lebih tinggi. Sementara itu, bearish divergence terjadi saat harga naik membentuk level tinggi baru namun CCI turun dan membentuk level tinggi pada posisi yang lebih rendah.

Bullish divergence menandai akhir suatu downtrend dan mendahului pembalikan harga ke atas. Konfirmasinya dapat dilihat melalui garis CC yang naik melewati garis 0.0. Sebaliknya, bearish divergence menandai akhir suatu uptrend dan mendahului pembalikan harga ke bawah. Konfirmasi yang mudah dilihat melalui garis CCI yang turun melewati level 0.0.

Karena hanya bisa diikuti oleh koreksi naik, dan tak menutup kemungkinan pergerakan yang lebih panjang, para trader tetap harus memperhatikan indikator lainnya.

Untuk Anda yang ingin memperoleh berita, analisa, dan edukasi forex terkini. Termasuk beragam ulasan dan informasi terkait istilah-istilah dalam forex, termasuk introducing broker, hedging, leverage, dan sebagainya, baca selengkapnya di Dullesworldtrade.



Sumber: www.foreximf.com

Artikel Terkait

Mengenal Broker ECN dalam Trading Forex

Salah satu broker jenis non dealing desk ini berasal dari si...

Mengenal Teknik Grid dalam Trading Forex

Sistem grid trading adalah metode trading yang bertujuan unt...

Mengenal Data Purchasing Managers Index (PMI) dalam Trading Forex

Data fundamental sangat berpengaruh terhadap pergerakan mata...

Pengertian Spread dalam Trading Forex

Spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan nilai beli...

Introducing Broker (IB) dalam Trading Forex

Dalam dunia trading terdapat istilah Introducing Broker (IB)...

Send Message