Apakah Anda ingin menggunakan Halaman Cepat Hemat Data?

Tekan tombol hijau untuk pindah ke halaman cepat hemat data

Lonjakan Imbal Hasil Obligasi Mendukung Performa Dolar AS

Lonjakan Imbal Hasil Obligasi Mendukung Performa Dolar AS

Jumat, 28 Agu 2020
Ringkasan:
  • USD menahan kenaikan mata uang utama lain pada Jumat (28/08/2020), setelah strategi baru the Fed yang agresif.
  • Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities di Tokyo, berpendapat bahwa pasar cenderung melihat imbal hasil treasury yang tinggi.
  • Euro berada di $1.18155 setelah hampir mencapai level terendah di minggu di $1.17545 semalam, berpotensi naik hingga $1.18500-an.

Dolar AS menahan kenaikan terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat ini, setelah strategi baru Federal Reserve untuk mengangkat lapangan kerja dan meningkatkan toleransi untuk inflasi yang lebih tinggi mendorong imbal hasil obligasi AS naik.

Indeks dolar naik terhadap enam mata uang utama dan terakhir diperdagangkan di 93.061, membalik penurunan tajam pada Kamis kemarin.

Di Simposium Jackson Hole, acara tahunan, Ketua the Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral akan berusaha mencapai inflasi rata-rata 2%, sehingga periode inflasi super rendah kemungkinan diikuti upaya mengangkat inflasi. Untuk memastikan pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, dengan cukup di atas 2% untuk beberapa waktu.

Menyusul komentar Powell, dolar yang awalnya turun tajam terhadap yen dan euro, tetapi berbalik karena imbal hasil Treasury AS jangka panjang kembali ke level tertinggi dalam beberapa bulan.

Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities di Tokyo, menyebutkan bahwa sejak pertemuan FOMC bulan Juni, imbal balik treasury telah menurun dan dolar turun, namun tidak menjadi masalah pada saat ini, terutama setelah pidato the Fed. Pasar lebih cenderung melihat imbal hasil treasury yang lebih tinggi.

Imbal hasil patokan 10-tahun, ketika harga obligasi turun, naik menjadi 0.7700% dalam perdagangan Asia, level yang tidak terlihat sejak 16 Juni silam.

Chris Weston, Kepala Riset di pialang Pepperstone di Melbourne mengatakan bahwa permainan ‘beli rumor, jual fakta’, terutama di Departemen Keuangan AS, telah menyebabkan pergerakan pasar yang luas. Dan pergerakan tersebut lebih tinggi dalam imbal hasil Treasury pasca-Powell memang mempromosikan reli USD, meski terasa datar, dengan gambaran beragam di seluruh pasangan FX yang diperdagangkan dengan baik.

Euro berada di $1.18155, setelah hampir mencapai level terendah minggu lalu di $1.17545 semalam. The greenback naik menjadi 106.695 melawan safe haven yen, mendekati level tertinggi bulan ini di 107.05.

Pelaku pasar saat ini mengalihkan fokus ke konferensi pers Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kesehatannya.

Pejabat partai yang berkuasa mengatakan bahwa kesehatan Abe baik-baik saja, namun kunjungan ke rumah sakit akhir-akhir ini, salah satunya berlangsung hampir delapan jam, memicu spekulasi kemampuannya melanjutkan pekerjaan hingga akhir masa jabatan di September 2021.

Poundsterling sedikit berubah pada $1.3193, setelah mencapai level tertinggi sejak 31 Desember di $1.3284 karena komentar Powell. Dolar Australia berada pada $0.7264, sedangkan Kiwi berada di $0.6643 per USD.



Sumber: www.foreximf.com

Artikel Terkait

Dolar AS dan Yen Naik Seiring Kecemasan Peningkatan Kasus Covid-19

Dolar Amerika dan Yen Jepang menguat pada Kamis (18/09/2020)...

Stimulus Masih Tak Jelas, Emas di Atas $1.900

Emas bertahan di zona hijau selama dua hari berturut-turut p...

Stimulus AS Masih Tak Jelas, USD Naik

USD merayap naik pada sesi perdagangan Asia di Kamis (08/10/...

Dolar AS Menguat, Terkendala Paket Stimulus

Pada sesi perdagangan Rabu pagi waktu Asia, dolar AS menguat...

Dolar Meningkat, Emas Turun

Pada Rabu pagi waktu Asia, emas turun dan membalik kenaikan ...

Send Message